Minggu, 04 Januari 2009

Pengaruh Industri terhadap Masyarakat

Kegiatan industri meliputi kegiatan untuk merubah sifat bentuk suatu atau beberapa bahan mentah menjadi bahan setengah jadi untuk digunakan menjadi bahan jadi untuk digunakan atau menjadi bahan mentah untuk kegiatan industri lainnya.

Bagian yang terpenting dari industri adalah proses pengubahan bahan itu sendiri. Dalam proses pengubahan, bahan masukan yang berupa sumbcr daya alam. Energi dan atau bahan setengah jadi diolah dengan cara atau teknologi tcrtentu. Sebagai hasil dari proses produksi ini, mata keluar hasil produksi yang dikehendaki dan hasil sampingan.

Hasil sampingan yang dapat dalam bentuk materi (air buangan misalnya) atau energi (bunyi, cahaya) yang pada umumnya tidak mempunyai harga pasar diusahakan untuk dipindahkan dari lokasi produksi dengan cara semurah mungkin yaitu dibuang kelingkungan. Dalam jumlah yang terbatas, buangan dapat diserap oleh lingkungan tanpa adanya ganguan yang berarti. Apabila jumlah meningkat dalam jumlah tertentu mulai terjadi. Disamping pengaruh negatif primer yaitu pencemaran lingkungan seperti diuraikan diatas dapat pula terjadi pengaruh-pcngaruh tidak langsung atau sekunder,seperti misalnya pengurasan sumber daya alam karena kebutuhan bahan mentah industry melampaui daya dukung lingkungannya, pengaruh yang terjadi karena kegiatan-kegiatan yang menyusul karena adanya industry dilokasi tertentu, pengaruh non-fisik manusiawi seperti social budaya.

Pengaruh kegiatan industri terhadap lingkungan fisik biologi dan kimiawi dapat dibagi menurut media lingkungan penerimanya, yaitu air, udara dan tanah.

Air

Pengaruh industri yang menimbulkan pencemaran terhadap air tidak hanya dari zat-zat buang fisik, tetapi juga pengaruh yang timbul karena pembuangan yang sebenarnya tidak mencemarkan tetapi bersuhu tinggi atau mengandung radiasi. Sumber pencemar dari kegiatan industri pada umumya bersumber dari :

1. Keiatan produksi dan penambangan

2. Keiatan pengadaan energi, dan uap yang meliputi pembakaran bahan fosil atau penggunaan bahan-bahan

3. Usaha jasa pemeliharaan atau pembersihan peralatan industri, banunan produksi dan sarana produksi.

4. Transportasi melalui air baik sebagai penangkutan manusia bahan mentah bahan jadi maupun mesin-mesin produksi.

5. Pencucian dan usaha mengekstraksi denan mengunakan air.

6. Penyerapan gas-gas oleh air.

7. Pembuangan bahan buangan domestic (tinja), dan sampah makanan dari karyawan pabrik

dara

Pencemaran udara adalah suatu keadaan dimana kehadiran suatu atau lebih bahan pencemar di udara dalamjumlah atau meliputi waktu tertentu sehingga menggangu kesehatan manusia tumbuh-tumbuhan atau binatang.

Pencemaran udara dapat terjadi dari beberapa penyebab antara lain proses produksi dan penambangan, pembakaran bahan baku fosil dan bahan-bahan radioaktif, pembakaran buangan industri, konstruksi dan pembongkaran bangunan, transportasi dari dan ke lokasi industri dan pengolahan buangan cair yang menimbulkan keluarnya gas.

Tanah

Tercemarya tanah tidak hanya disebabkan oleh masuknya bahan pencemar tetapi juga disebabkan oleh adaya perubahan keaadaan tanah tersebut sehingga tata gunanya yang terbaik terganggu. Pencemaran tanah yang disebabkan oleh industri antara lain oleh :

1. Pembuangan bahan-bahan bungan padat dan cair melalui cara yaag tidak benar.

2. Pembakaran bahan buangan padat dari kegiatan industri.

3. Penambangan

4. Pembongkaran bangunan diatas tanah dengan meninggalkan bahan-bahan sisa bongkaran.

5. Pengunaan tanah untuk menyimpan barang-barang yang dapat menimbulkan gangguan seperti penyimpanan / pembuangan lumpur hasil kegiatan industri.

6. Pengadaan bendungan atau saluran untuk mengmpulkan atau mengeringkan kelebiham air.

Pengaruh Kegiatan Industri terhadap lingkungan sosial dan budaya

Disamping pengruh negative yang bersifat fisik, kimiawi dan biologis adanya pabrik di suatu lokasi tertentu dapat pula menimbulkan akibat-akibat sisial, ekonomi dan budaya. Aspek ini bersifat sangat luas dan berbeda untuk jenis industry maupun lokasi yang berbeda untuk menganalisa pengeruh industry terhadap aspek ini sampai kini belum dianggap mantap terutama untuk Negara-negara berkembang seperti Indonesia yang susunan ekonomi, budaya dan social beragam.

Untuk sekedar member gambaran tentang pengaruh-pengaruh social ekonomi dan budaya, maka dibawah ini adalah beberapa contoh : Pembangunan pabrik suatu lokasi sedikit banyak member harapan penduduk lokal untukmemperbaiki taraf kehidupan melalui kesempatan kerja dipabrik tersebbut atau dalam sektor – sektor penunjangnya dan sector informal (penyangga) yang mengikutinya.

Kesempatan kerja ini member jalan bagi penduduk untuk dapat menikmati kelebihan pendapatan. Oleh karenanya timbul perubahan cara hidup yang kadang-kadang menjurus ke konsumtif dan hal-hal lai yang negative. Disamping itu terjadi pula mereka yang mudah melalui berbagai cara.

Apabila penduduk lokal tidak diberi kesempatan untuk turut serta dalam kegiatan industri. dapat pula timbul ketegangan sosial apaJagi bila struktur terdiri dari para pendalang dengan ekonomi kuat dan penduduk setempat yang lebih lemah ekonominya.

Industri besar baru kadang-kadang mendatangkan tenaga ahli atau tenaga kerja dari luar daerah atau luar negeri. Dalam pemukiman terbatas ini terjadi kontak budaya yang memegang nilai-nilai yang berbeda. Tindakan yang lumrah pada segolongan masyarakat dapat dianggap tabu bagi golongan masyarakat lain, dan salah paham bisa terjadi.

Demikian pula cara hidup dari pendatang dengan "budaya lebih kuat" cenderung ditiru dengan tidak sewajarnya oleh yang lain yang sering menimbulkan masalah sosial.

Dari kedua contoh diatas, tampak bagaimana rumitnya pengaruh sosial ekonomi dan budaya ini. Penentuan tolak ukur atau standar sulit sekali diterapkan dalam aspek ini. Oleh sebab itu, pendekatan yang biasanya dilakukan adalah dengan memperhatikan aspek-aspek sosial ekonomi setempat terutama yang bersifat karakteristik dari menilai setiap unsur pembangunan pabrik terhadap keadaan ini Pengalaman yang terjadj sebelumnya ditempat yang bersangkutan atau ditempat lain merupakan bahan yang sangat berguna. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan disini adalah antara lain :

- Keagamaan

- Adat, tabu dan kebiasaan lainnya

- Sumber pencaharian rakyat setempat

- Tata guna tanah

- Keadaan politik setempat

- Bangunan-bangunan bersejarah yang ada

- Nilai-nilai atau benda fisik lainnya yang mempunyai arti besar bai penduduk setempat

Seperti telah disebut diatas tidak ada formula yang tuntas untuk mendeteksi pengaruh industri terhadap lingkungan non fisik ini. Oleh karenanya alat yang dapat dipergunakan adalah ketekunan, kcpekaan dan "indera keenam" serta pengalaman

Kegiatan Pebmbangunan Protek Industri

Pembangunan suatu proyek industri umumnnya didahului dengan lahirnya gagasan akan perlunya didirikan pabrik karena adanya permintaan industri Untuk melaksanakan gagasan tersebut penanaman modal mulai dengan penjajagan kemungkinan periinan, kemungkinanan lokasinya, kemungkinan teknologi proses produksi yang sesuai dengan kapasitas yang diinginkan.

Bila telah adanya kepastian mengenai perizinan, lokasi dan proses produksi yang akan dipakai, dimulai dengan kcgiatan pcng'ukuran tanah untuk kcpcrluan pcmbclian hak pakai atas pekerjaan sipil (jarmgan jalan, saluran pembuangan air, bendungan). Secara bersamaan dipersiapkan desain dan spesifikasi teknik dari perangkat produksi, alat angkut (=material handling) baik imtuk keperluan didalam pabrik maupun untuk kepcrluan distribusi/ pemasaraiL Scluruh kegiatan diatas umumnya dikelompokan orang sebagai kegiatan pra-kontruksi.

Kegiatan konstruksi meliputi pekerjaan penyiapan tanah. pelaksanaan pekerjaan sipil (saluran pengeelontor. jalan pabrik, pagar. Pembangun gedung dll). Pekerjaan pemasangan mesin, pengujian (commossioning) dari setiap unit perangkat produksi terhadap persyaratan yang ditetapkan

Kegiatan "start-up" mencakup semua pekerjaan sewaktu mulai menjalankan perankat produski, dimulai dari prosss awal sampai proses akhir untuk seluruh peringkat produksi. Kegiatan operasi merupakan semua pekerjaan yang diperlukan untuk mempertahankan agar seluruh perangkat produksi tatap berjalan lancer.

Cara & Penelaahan Lingkungan untuk Pembangunan Industri yang diusulkan

Untuk pembangunan idustri yang diusulkan penelaahann lingkungan dilakukakan 2 tahap, yaitu tahap pendahuluan dan tahap mendetail

Maksud pentahapan yaag demikian adalah untuk memungkinkan sesuatu pemisahaan dengan antara proyek yang memerlukan Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL) dan yang tidak memerlukan penilaian untuk maksud ini dilakukan pada penelaahan pendahuluan (PIL). Jika penelaahan ini menghasilkan dampak yang penting dan parah terhadap lingkungan oleh yang proyek yang direncanakan, maka penelaahan dilakukan dengan tahap detail yang berupa studi Andal. Sebaliknya, jika pada penelaahan tahap pendahuluan itu dampak tersebut tidak terbukti, studi Andal tidak perlu dilakukan.

Penelaahan Lingkungan Tahap Mendetail

Bilamana tidak terbukti bahwa dampak potensial yang merugikan telah dikeluarkan dari pembatasan selanjtnya,penelaahan lebih lanjut mengenai dampak lingkungan proyek yang bersangkutan tidak perlu diadakan.jika terdapat ketidak pastian alternative – alternative perlu dipelajari kembali dengan maksud untuk menghidari atau mengurangi dampak dengan jalan modifikasi.

Apabila dampak potensial yang merugikan dapat terungkapkan, penelaahan lebih mendalam dilakukan terhadap sub-elemen yang bersangkutan ini berarti meneliti dampaak secara lebih mendetail biasanya dengan menmgkatkan ketelitian analitis pada studi garis datum (baseline) dan studi proses.

USAHA PENANGGULANGAN DAN PENGENDALIAN DAMPAK

Pada umumnya jenis-jenis industry tertentu telah dapat diperkirakan menimbulkan jenis at pencemaran tertentu. Walapn demikian haldiatas tidak dapat dijadikan peganan mutlak karena adanya perbedaan pemakaian bahan mentah dan proses produksi/teknologi yang berbeda dalamjenis industry.Usaha yang biasa dilakukan dalam penceahan dan penanggulanan penemaran :

1. Mengurangi jumlah bahan penemar atau medium penemar yang diunakan.

Dengan berkurangnya bahan kimia yang dipakai dalam produksi maka akan berkurang pulalah jmlah limbah dariproses tersebut.Demikian pula penguranan jumlah air yang dipakai dalam proses produksi dapat memperkecil biaya pengolahan limbah karena jumlah yang diolah lebih sedikit.

2. Meningkatkan mutu kerja dapat pula mengurani penemaran.

Zat pencemar yang paling umum pada industry kini adalah minyak. Tidak jarang pencemaran minyak terjadi karena cerobohnya operator pabrik atau kecerobohan dalam memindahkan minyak dari angki dikendaraan di pabrik.

3. Penolahan limbah sebelum dibuang ke lingkingan

Funggsi pengolahan limbah ini adalah memisahkan medium penemar (air,udara) denan zat pencemarnya atau mengubah zat pencemar menjadi zat yang tidak atau kurang mencemarkan lingkungan.

4. Pemisahan limbah yang mencemarkan dan yan tidak menemarkan sejak proses produksi. Dengan adanya pemisahan ini maka jumlah limbah yang diolah lebih sedikit, jadi biaya akan lebih murah.

5. Perbaikan atau Peruahan Proses

Proses produksi pabrik yang tidak atau kurang sempurna dapat menimbulkan penemaran. Contoh yang sering terjadi adalah pembakaran bahan bakar solar untuk generator.

Karena tidak sempurnanya pembakaran maka timbul asap hitam yang mencemarkan uadara.

Untuk mengatasi ini maka pembakaran dibuat lebih sempurna melalui kontak udara dan bahan bakar yang lebih baik dalam prporsi yang sewajarnya.

Dengan perubahan produksi yang tidak menggunakan air raksa,misalnya dengan penggunaan seldiafragma, maka pencemaran ini dapatdihindari.

6. Pelaksanaan daur ulang (recycle)

Bahan limbah dengan atau bercampur mediumnya dapat digunakan kembali dalam proses lain dalampabrik yang sama atau digunakan oleh pabrik lain.

Penggunaan air buangan setelah pengolahan, dalam proses yang sama dapat pula dilaksanakan.

7. Pemilihan lokasi dengan daya dukung lingkngan yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar